Kamis, 26 Januari 2012

MENJAMURNYA RESTORAN KHUSUS

       Kini, restoran yang hanya melayani pengunjung=pengunjung berdasarkan pesanan telah bertebaran di ibu kota maupun kota-kota besar di Indonesia. Orang kerap menyebutnya sebagai "butik restoran". Yang disajikan tak sekedar masakan yang terasa enak di lidah, tapi juga pelayanan yang istimewa dan maksimal. Jangan heran jika ada sebuah kafe pernah harus dibuka lagi pada pukul 02.00 dini hari. Soalnya, memang ada pelanggan yang ingin mengobrol sambil makan-makan sebelum mereka naik pesawat yang dijadwalkan terbang pada pukul 04.00. Orang-orang seperti ini sengaja mencari suasana yang private tapi bukan sekedar private room. "Umumnya mereka ingin membicarakan urusan bisnis yang belum selesai dibahas di ruang rapat.
       Pengunjung bisa menyantap lezatnya segala jenis masakkan restoran itu sambil menikmati benda- benda seni/live musik. Mereka juga tak bakal terganggu oleh pengunjung lainnya kerena restoran ini terutama melayani tamu yang sudah memesan tempat dan makanan beberapa hari sebelumnya. Mereka makan di sini, sudah direncanakan untuk membuang waktu.
       Buat mendapatkan sajian dan pelayanan khusus, pengunjung kafe William mesti memesan sekitar sepekan atau dua pekan sebelumnya. Biayanya paling murah  Rp.500.000 per orang., bergantung pada menu yang dipesan. Restoran ini biasanya mengandalkan menu khusus, misalnya Symphony of flavours, yang terdiri dari delapan sampai sepuluh jenis makanan khas eropa. Semua dalam porsi yang kecil. Misalnya saja salad kafe William sebagai pembuka. Kemudian disajikan secara berturut-turut grill king prawn, baked pear wrapped with smoked duck breast, fish kataifi, dan pan shrimp scallop. Kalau ada pelanggan yang vegetarian, biasanya juga akan disediakan menu khusus.
Dengan pelayan yang istimewa, para pelanggan umumnya dibuat ketagihan. Tak hanya untuk keperluan bisnis, orang yang memesan tempat juga kerap menggunakannya buat acara keluarga seperti pesta ulang tahun anaknya.
       Tengok pula Rumah Tanah Baru, dikawasan Depok, selatan Jakarta.  Juga melayani pesanan khusus di luar hari open house, asal dipesan minimal dua pekan sebelumnya. Menu andalannya adalah makanan khas Indonesia. Jangan heran jika di restoran ini tersedia makanan seperti nasi pepes dan oseng jantung. Tentu, semua disajikan secara menarik, lengkap dengan makanan pembuka dan penutup. Juga menyuguhkan minuman khas teh sereh dan memberikan cendera mata kepada pengunjungnya.
       Pelayanan khusus juga sering dilakukan oleh Margaux Restaurant di Hotel Shangri-la, Jakarta Pusat. Restoran ala Perancis ini biasa buka pada pukul 12.00-15.00 dan 18.00-23.00. Tapi, diluar jam-jam ini Margaux pun menerima pesanan khusus. Umumnya pelanggan memilih waktu breakfast atau waktu antara jam resmi untuk sajian high tea.
       Munculnya restoran-restoran khusus ini karena persaingan bisnis makanan cukup ketat. Itu sebabnya
mereka berusaha menampilkan hal yang berbeda untuk menarik pengunjung. Lagi pula orang Jakarta akan cepat bosan dengan restoran yang sudah ada, lalu cenderung untuk mencoba hal yang baru.
       Kendati relatif baru bagi orang-orang Jakarta, restoran-restoran khusus sebenarnya sudah lama muncul di Eropa. Umumnya pemiliknya sekaligus menjadi pengelola restoran sehingga mereka punya kebebasan penuh untuk membuka atau menutup restoran kapan pun. Restoran semacam ini bisa dijumpai di Perancis dan Spanyol. Disana banyak restoran yang buka hanya di bulan Oktober hingga Februari. Di bulan-bulan tersebut pengunjung mereka bisa membludak. Dan pada bulan-bulan lainnya para pengelola restoran tersebut akan bertualang ke berbagai pelosok dunia untuk berburu resep-resep baru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar